Tuesday, May 31, 2016

KONSELING BERPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

 KONSELING BERPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH 
HUBUNGI KAMI DI 081222940294

Bila kita menengok sejenak kepada sejarah agama-agama besar dunia, maka bimbingan dan penyuluhan agam telah dilakukan oleh para Nabi dan Rosul, para sahabat Nabi; para ulama dan juga para pendidik/pengajar di lingkungan masyarakat dari zaman ke zaman. Oleh karenanya masalah bimbingan dan penyuluhan dalam lingkungan masyarakat beragam secara informal telah dikenal sebagai suatu kegiatan bagi orang yang memegang kedudukan sebagai pimpinan bidang keagamaan baik pimpinan kharismatik maupun yang di angkat oleh pemerintah, hanya saja didalam kegiatannya belum di dasari teori-teori pengetahuan yang berhubungan dengan teknis/ metodologi serta administrative pelaksanaannya, serta belum di lembagakan.
Di dalam islam sendiri sudah di kenal prinsip guidance and counseling yang bersumber dari firman Allah dan sunnah Nabi, seperti firman Allah :
  
52. Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Q.S As Syura : 52)
  
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S An Nahl:125)
  
82. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (Q.S Al Israa’:82)
  
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S At Tahrim:6)
Di samping itu juga terdapat beberapa sabda nabi yang menjelaskan bahwa menasehati adalah itu merupakan kewajiban agama seperti sabda Nabi yang menyatakan “agama itu adalah nasehat”, dengan pengertian tersebut dapat di ketahui bahwa dengan nasehat dan bimbingan maka agama dapat berkembang dalam diri manusia. Hal ini sejalan dengan sabda nabi : “sampaikanlah walau satu ayat”.
Meskipun secara ilmiah Guidance and counseling dalam agama juga belum di kenal baik di masyarakat maupun di lingkungan pendididkan,  namun pengertiannya dapat diberikan secara sederhana antara lain sebagai berikut:
“Bimbingan dan konseling/penyuluhan agama adalah segala kegiatan yang di lakukan oleh seseorang dalam  linkungan rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan ruhaniyah dalam hidupnya supaya orang itu mampu mengatasi sendiri masalah yang ada dalam hidupnya karena timbul kesadaran atau penyerahan diri kepada Allah sehingga timbul dari dalam dirinya cahaya harapan kebahagiaan hidup.[9]
Sabda Rosulullah SAW
Sesungguhnya Demi Dzat yang diriku ada di tangan-Nya, engkau akan sungguh-sungguh memerintahkan kebajikan dan melarang kemungkaran ataukah Allah akan segera mmbangkitkan siksaan atas kamu daripada-Nya, kemudian kamu berdoa kepada-Nya sedang doamu tidak akan di kabulkan. (H.R At Tirmidzi)

  BIMBINGAN KONSELING ISLAMI
Bimbingan konseling islami adalah proses pemberian bantuan terarah, kontinyu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama  dan sesuai dengan tuntunan dan dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam al Qur’an danHadist Rasulullah SAW ke dalam dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan al Qur’an dan Al Hadist. Apabila internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qu’an dan Al Hadist telah tercapai dan fitrah beragama telah berkembang secara optimal maka individu tersebut dapat menciptakan hubungan yang baik dengan Allah, dengan manusia dan alam semesta sebagai manifestasi dari peranannya sebagai khalifah di muka bumi yang sekaligus juga berfungsi untuk mengabdi kepada Allah.
Dengan demikian, bimbingan di bidang agama islam merupakan kegiatan Dakwah islamiyah. Karena dakwah yang terarah ialah memberikan bimbingan kepada umat islam untuk betul-betul mencapai dan melaksanakan keseimbangan hidup fid dunya wal akhirah.[10] 
Pembimbing adalah tindakan pemimpin yang dapat menjamin terlaksanakannya tugas-tugas dakwah sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan lain yang telah di gariskan. Sehingga apa yang menjadi tujuan dan sasaran dakwah dapat di capai dengan sebaik-baiknya.
Jadi kharakteristik manusia yang menjadi tujuan bimbingan Islam adalah manusia yang mempunyai hubungan yang baik dengan Allah SWT sebagai hubungan vertical (hablu minaallah), dan hubungan baik sesame manusia dan lingkungan sebagai hubungan horizontal (hablu minannas).
Dalam kenyataan sekarang ini , terlebih dalam menghadapi arus globalisasi, banyak didapati individu-individu yang sibuk dengan permasalahan duniawi, juga paham meterialistik, individualistic, dan sebagainya yang berpengaruh negative dalam segi-segi kehidupan manusia, yang pada akhirnya melahirkan sikap-sikap dan perilaku mansia yang destruktif seperti sombong, kikir zalim, sombong. Sikap yang seperti itu sudah di sebutkan di dalam Al Qur’an sebagai berikut.
a.                   Sombong (Q.S Hud: 9-10)
b.                  Zalim dan kufur (Q.S Ibrahim: 34)
c.                   Sangat kufur (Q.S Asy Syura: 48)
d.                  Zalim dan bodoh (Q.S Al Ahzab:72)
e.                   Kufur nikmat (Q.S Az Zukhruf:48)
f.                   Nyata kufur (Q.S Az Zukhruf:15)
g.                  Berkeluh kesah dan kikir (Q.S Al Ma’arij:19-20)
h.                  Berdosa-kufur (Q.S An Naba:24)
i.                    Merugi (Q.S At Takatsur:2)

Sikap dan perilaku negatif demikian jelas merupakan bentuk penyimpangan fitrah beragama manusia yang di berikan Allah SWT. Hal tersebut dapat terjadi karena kesalahan pendidikan dan bimbingan yang di berikan sebelumnya, di samping godaan hawa nafsu yang bersumber dari nafsu setan.
Dalam kondisi penyimpangan dari perkembangan fitrah beragama yang demikian itu, individu akan menemukan dirinya terlepas hubungannya dengan Allah, meski hubungan terhadap manusia tetap berjalan dengan baik. Kondisi tersebut dapat menyebabkan individu terlepas dari hubungannya dengan manusia dan lingkungan sekitar, meski hubungan dengan Allah tetap terjalin. Kita juga dapat menemukan individu yang sama sekali tidak berhubungan baik dengan Allah. Mereka yang kehilangan pegangan keagamaan adalah mereka yang memiliki masalah dalam kehidupan keagamaan khususnya. Mereka inilah yang perlu memperoleh penanganan bimbingan konseling agama.
Dalam kondisi yang terputus hubungan baik dengan Allah, maupun dengan sesame manusia dan lingkungan, individu tersebut merasa tidak memiliki pegangan yang kuat sebagai pedoman. Individu tersebut merasa terombang ambing dalam kesendiriannya, ia bisa mengalami stress dan kehilangan rasa kepercayaan dirinya. Pada saat demikian itulah diperlukan bimbingan konseling islami yang berfungsi untuk mengatasi berbagai penyimpangan dalam perkembangan fitrah beragama tersebut, sehingga individu tersebut kembali menemukan kesadaran akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang berfungsi untuk mengabdi kepada-Nya, dan agar mereka kembali menjalani kehidupan keagamaannya dengan baik.
Setelah terbentuk hubungan yang baik klien dengan Allah, sesame manusia dan lingkungannya, konselor bisa secara perlahan melepaskan hubungan dengan klien tersebut sehingga klien mampu membina hubungan yang baik dengan Allah, dengan sesama manusia maupun dengan lingkungannya dengan sendirinya. Pada saat ini pada diri klien telah tercipta hablu minaalah dan hablu minannas secara baik, sebagai manifestasi dari kesadarannya atas peranan dan fungsinya sabagai makhluk Allah. Dalam hal ini klien telah menemukan religious insight-nya kembali atas bimbingan dan konseling dari sang pembimbing agama, dan masalah-masalah yang menghiasi kehidupan keagamaannya akan berangsur-angsur pulih kembali dan klien akan memiliki kepercayaan diri yang penuh untuk mengatasi masalah kehidupannya

No comments:

Post a Comment