Karya Tulis Kenakalan Remaja
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
Karya Tulis Kenakalan Remaja
KATA
PENGANTAR
Syukur alhamdulillah,
merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang
karena bimbinganNyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis
berupa makalah yang berjudul "Kenakalan Remaja" makalah ini dibuat
dalam jangka waktu yang luamayan panjang sehingga menghasilkan karya yang bisa
dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak
terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam
penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan
yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu
pengetahuan ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bersama ini kami
juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.
Harapan besar kami semoga makalah ini bermanfaat bagi lembaga pendidikan di
seluruh Indonesia
umumnya dan di lembaga pendidikan SMP……..Kabupaten ………..amin.
……………………, Nopember 2012
Penulis,
(…………………….)
NIP. …………….
PENDAHULUAN
·
Latar
Belakang
“Remaja adalah genarasi penerus
orang tua” istilah ini sering di perbincangkan di berbagai perbincangan media
masa ataupun media elektronik. Bahkan ilmu pengetahuan- ilmu pengetahuan
modernpun selalu memperbaharui dan mengembangkan teori-teori yang berkaitan
dengan remaja.
Sebagai generasi penerus seharusnya remaja
memiliki katangguhan fisik dan psikologis. Namun tidak semua remaja bisa di
andalkan sebagai generasi penerus orangtua karena tidak sedikit kasus-kasus
kenakalan di alami oleh remaja, terutama mereka yang berada di tahap remaja
awal. Tidak sedikit juga prestasi-prestasi diraih oleh remaja. Itulah keunikan
remaja,ada yang berprestasi ada juga yang perlu dididik karena
kenakalanya. Kemudian seharusnya siapa
yang bertugas dan bertanggungjawab mendidik remaja secara moral, secara
akademik, dan secara spiritual?Salah satu pihak yang bertanggungjawab adalah
guru atau tenaga pendidik.
Karena tanggungjawab itulah
seharusnya tenaga pendidik memahami betul perkembangan remaja baik secara fisik
maupun psikisnya. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa pembentukan
kematangan fisik dan psikologi remaja di tentukan oleh banyak aspek,
diantaranya keluarga, lingkungan tempat tinggal, teman pergaulan dan sekolah. Nah
sekolah inilah yang seharusnya benar-benar menjadi tempat pendidikan ideal bagi
remaja.
Dengan demikian dari latar belakang
diatas, maka di rasa penting untuk menyusun makalah tentang perkembangan
remaja, sebagai bahan refrensi bagi kaum pendidik
·
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka
rumusan masalah dalam makalah “Perkembangan dan permasalahan remaja” ini adalah
:
·
Apa
Definisi Remaja?
·
Bagaimana
diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja?
·
Bagaimana
diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja?
·
Bagaimana
diskripsi kenakalan remaja?
·
Deskripsi
Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka deskripsi
masalah dalam makalah “Perkembangan dan permasalahan remaja” ini adalah
menguraikan dan membahas tentang :
·
Definisi
Remaja
·
Diskripsi
Pertumbuhan Fisik Remaja
·
Diskripsi
Pertumbuhan psikologi Remaja
·
Diskripsi
kenakalan remaja
PEMBAHASAN
·
Definisi
Remaja
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa
individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan
fisik karena pubertas serta perubahan kognitif dan sosial. Menurut Seifert dan
Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir
masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun.
2.
Diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja
Seseorang
akan mengalami pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat
pada usia remaja yang dikenal dengan istilah growth spurt.
Growth spurt merupakan tahap pertama dari
serangkaian perubahan yang membawa seseorang kepada kematangan fisik dan
seksual.
Pada usia 12 tahun, tinggi badan
rata-rata remaja putra USA sekitar 150, sementara remaja putri sekitar 154 cm. Pada
usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja putra USA sekitar 177 cm, sedangkan
remaja putri hanya 163 cm. Kekepatan pertumbuhan tertinggi pada remaja putri
terjadi sekitar usia 11 – 12 tahun, sementara pada remaja putra, dua tahun
lebih lambat. Pada masa pertumbuhan maksimum ini, remaja putri bertambah tinggi
badannya sekitar 3 inci, sementara remaja putra bertambah lebih dari 4 inci per
tahunnya (Marshall, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).
Seperti
halnya tinggi badan, pertumbuhan berat badan juga meningkat pada usia remaja.
Pertumbuhan berat badan ini lebih sulit diprediksi daripada tinggi badan, dan
lebih mudah dipengaruhi oleh diet, latihan fisik, dan pola hidup.
Pada
usia remaja, tubuh remaja putri lebih berlemak daripada remaja putra. Selama
masa pubertas, lemak tubuh remaja putra menurun dari sekitar 18 – 19 % menjadi
11 % dari bobot tubuh. Sementara pada remaja putri, justru meningkat dari
sekitar 21 % menjadi sekitar 26 – 27 % (Sinclair, dalam Seifert & Hoffnung,
1987).
Saat
ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal
dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend
secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat
mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di
tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun
dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi
maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13-14 tahun.
Trend
secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi,
serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat
kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan
(morbiditas) di usia bayi dan anak-anak.
3.
Diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja
a. Seseorang akan mengalami pertumbuhan fisik
(tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal dengan
istilah growth spurt.
Tidak ada perubahan dramatis dalam
fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah
kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan
bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin
dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget
beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang
pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung
hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan
masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang
terkumpul.
b. Perkembangan
seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas
bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih
dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan
yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual
telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50
persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah
melakukan hubungan seks. Terlepas dari keterlibatan mereka dalam aktivitas seksual,
beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode Keluarga
Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). Akibatnya, angka
kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit kelamin kian meningkat.
c.
Perkembangan Emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan
bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik
yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran
Jerman Erik Erikson memandang perkembangan sebagai proses psikososial yang
terjadi seumur hidup.
Tugas psikososial remaja adalah untuk tumbuh
dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang
identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan lainnya dalam gaya
dewasa. Kehadiran problem emosional bervariasi antara setiap remaja.
4.
Diskripsi Kenakalan Remaja
1). Seks Bebas
Dengan pesatnya
perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja – remaja di
Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif
dan juga ke hal yang negatif. Contoh dampak negatifnya adalah seks bebas.
Dikalangan remaja seks bebas telah banyak dilakukan oleh remaja bebas, bisa
dibilang sebagai rahasia umum kali ya?
Saat remaja merupakan saat yang paling
rentan, kenapa? Ya karna pada saat remaja, emosi kita paling besar. Kita berusaha tampil
lebih baik daripada orang lain, kita tidak mau kalah dengan orang lain. Emosi
yang tidak stabil itu menyebabkan mudah masuknya pengaruh dari luar. Diusia
remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan
mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju
kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini
menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun
terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan
perhatian dan pengarahan.
Remaja di Indonesia
cenderung berpikir sempit, remaja memang cenderung berpikir masa kini saja.
Barulah bila semakin bertambah usia, masa depan semakin diperhitungkan. Di masa
dewasa lah orang biasanya mulai menyesali perilakunya di kala remaja.
·
Gambaran seks bebas dikalangan remaja
Berdasarkan penelitian di berbagai
kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah
melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut
hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja
secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin
serius. Mungkinkah karena longgarnya control mereka pada mereka? Pakar seks
juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta
mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks
bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima
persen pada tahun 1980-an, menjadi duapuluh persen pada tahun 2000.
Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.“sementara penelitian yang saya lakukan pada tahun 1999 lalu terhadap pasien yang datang ke Klinik Pasutri, tercatat sekitar 18 persen remaja pernah melakukan hubungan seksual pranikah,” kata pemilik Klinik Pasutri .
Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.“sementara penelitian yang saya lakukan pada tahun 1999 lalu terhadap pasien yang datang ke Klinik Pasutri, tercatat sekitar 18 persen remaja pernah melakukan hubungan seksual pranikah,” kata pemilik Klinik Pasutri .
Kelompok remaja yang masuk ke dalam
penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah
di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam
beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri
pernah berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil pranikah
mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3
persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di
Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk
mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi
haid adalah nama lain untuk aborsi. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup
tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “ Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata Guru Besar
FK Universitas Udayana, Bali ini.
·
Penyebab prilaku seks bebas
Remaja memiliki emosi yang luar biasa
besar, seseorang cenderung menginginkan perhatian yang lebih. Jika dalam
keluarga seorang remaja tidak memperoleh perhatian yang diinginkan, mereka
cenderung mencarinya di luar lingkungan keluarga.Cukup tidaknya kasih sayang
dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya, cukup tidaknya
keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang
menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat
pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak
akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya.
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG,
ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang
positif, yaitu istilah ?Anak Gaul?. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia
remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal,
memahami istilah bokul, gaya
fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan
mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak
mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai
sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul
inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak
dalam perilaku seks bebas.
Jika saja para orang tua lebih
memberikan perhatian pada anak – anaknya maka, anak – anak mereka tidak mungkin
terjerumus dalam pergaulan bebas yang bisa merusak sang anak. Dari pergaulan bebas ini
para remaja mengenal seks bebas, narkoba, dugem, alcohol dan lain- lain. Jadi
pada intinya permasalahan remaja iuni tidak lepas dari peran serta keluarga
sekitar.
·
Akibat Perilaku Seks Bebas
Menurut Dr Boyke Dian Nugraha, jika hubungan seks
tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit menular
seksual bisa mencapai empat hingga lima
kali lipat. Selain itu, seks pranikah akan meningkatkan kasus penyakit menular
seksual, seperti sipilis, GO (ghonorhoe), hingga HIV/AIDS. Androlog Anita
Gunawan mengatakan, kasus GO paling banyak terjadi.
Penderita bisa saja tidak mengalami keluhan. Tapi,
hal itu justru semakin meningkatkan penyebaran penyakit tersebut. Anita
menggolongkan penyakit GO tersebut ke dalam subklinis, kronis dan akut. Subklinis dan kronis,
kata anita, tidak menimbulkan gejala serta keluhan pada penderita. Sedangkan GO
akut akan menampakan gejala, seperti sulit buang air kecil atau sakit pada
ujung kemaluan. “Pada pria biasanya menampakan gejala. Berbeda dengan wanita,
seringkali tidak menampakan gejala yang jelas. Paling-paling hanya timbul keputihan
atau anyang-anyang,” ujarnya.
Bagaimana dengan GO yang sudah parah? Dr Boyke Dian
Nugraha menjelaskan, untuk GO yang sudah parah dapat menyebabkan hilangnya
kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Saluran sperma atau indung telur
menjadi tersumbat oleh kuman GO.
Disisi lain, Boyke menambahkan, perilaku seks bebas
ini bisa berlanjut hingga menginjak perkawinan. Tercatat sekitar 90 dari 121
masalah seks yang masuk ke Klinik Pasutri (pasangan suami istri)pada tahun 2000
lalu, dialami orang-orang yang pernah melakukan hubungan pranikah (pre marital).
Hamil diluar nikah merupakan masalah yang bisa juga ditimbulkan dari
perilaku seks bebas. Banyak dari remaja kita melakukan aborsi untuk menutupi
kehamilannya. Tapi apakah kalian tahu jika aborsi bisa mengancam jiwa sang ibu
dan janin yang ada dirahim ibu. Biasanya aborsi dilakukan ketika janin berusia
1 – 3 minggu. Setelah itu janin akan lebih susah diaborsi. Yang lebih parah
jika aborsi yang dilakukan ketika janin telah berusia lebih dari 3 minggu dan
terdapat sisa anggota tubuh janin yang tidak bisa keluar hal itu akan
menyebabkan kanker bagi sang ibu. Ngeri ga sih?
Jadi sebelum melakukan sesuatu
pikir lebih logis, jangan melakukan semua hanya atas nama cinta. Penyesalan
akan selalu datang belakangan. Jangan buat masa mudamu hancur karna kenikmatan
sesaat.
Bener ga sih kalo rokok itu bisa merusak tubuh
kita? Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa masih banyak orang yang gemar merokok. Bagi
para remaja merokok adalah hal yang gaul. Kalo kamu ga ngerokok berarti ga
gaul. Katanya sih gitu!!!! Bagi kalian para perokok aktif masikah anda bisa
berfikir demikian setelah melihat dampak merokok?
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar
10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada
salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk
kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak
beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai
pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru - parutau serangan jantung
(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Menurut
informasi yang ada berikut ini adalah perkembangan rokok di dunia. Manusia di
dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika,
untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika
bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu
ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.
Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi
berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa
orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol
masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Tiga zat utama yang ada pada rokok adalah Nikotin (terdapat pada daun
tembakau), karbon monoksida [CO] (terdapat pada asap rokok) CO dapat menyerobot
oksigen dalam tubuh sehingga jantung terpaksa bekerja lebih keras, Tar
(komponen pada asap rokok) bahan ini dapat berasal dari daun tembakau ataupun
dari zat yang ditambahkan pada tembakau saat pemrosesan. Tar bersifat
Karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker.
Selain, berkontribusi merusak keseimbangan alam dengan gas hasil pembakaran
tidak sempurnanya yaitu karbon monoksida (CO), mereka juga menularkan berbagai
risiko kesehatan terhadap jutaan orang yang tidak bersalah (perokok pasif).
Apalagi perokok hanya menghirup 15% asapnya sedangkan 85% dihirup perokok
pasif. Hasilnya, diperkirakan seorang perokok aktif dapat membunuh 200 ribu
orang perokok pasif dalam satu tahun (WHO, 2007). Jujur aja, saya tidak suka
jika ada orang yang merokok didekat saya (maaf bagi para perokok), selain asap
yang menyesakan dada asap rokok juga dapat mempengaruhi kesehatan saya.
Peningkatan harga dan cukai rokok akan memberi manfaat pada ekonomi dan
kesehatan (berkurangnya konsumsi rokok). Tapi, fakta membuktikan cukai rokok di
Indonesia
tergolong rendah. Cukai rokok di Indonesia saat ini hanya 37% sedangkan Jepang
(61%), China (40%), India (72%), Thailand (75%), Malaysia (49-57%), Philipina
(64-49%), dan Vietnam (45%). Selain rendah, secara konsepsional peruntukkannya
pun menyimpang. Cukai rokok Indonesia
mengalir ke kas APBN untuk dana pembangunan, bukan untuk mengendalikan barang
yang dikenai cukai, yaitu rokok. Hal ini menyimpang dari formula universal
bahwa cukai adalah “pajak dosa” (sin tax), sehingga sekian persen dari
cukai seharusnya dialokasikan untuk mengendalikan bahaya rokok (earmarking
tax).
Banyak oramg yang masa bodo dengan kesehatannya, mereka mengganggap kalo
udah waktunya mati ya mati. Tapi anggapan itu bisakah diubah? Bukankah kita
diciptakan sebagai manusia diharapkan bisa menjaga semua pemberian Tuhan kepada
kita?
3). Kecanduan Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
adalah napza yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif'.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada
sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian
yang telah diluar batas dosis.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
adalah napza yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif'.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada
sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian
yang telah diluar batas dosis.
Macam-macam Narkoba diantaranya adalah :
·
PUTAUW
Nama lainnya adalah Pe-te ,zat ini ada lah
turunan ke lima
- ke enam dari Heroin yang dibuat dari bungan yang namanya Opium.Ada dua jenis
yaitu jenis Banana dan jenis Snow White yang berbentuk seperti Bedak.
Ciri Pengguna Putauw
Pada tahap awal biasanya pengguna akan terlihat
tidak bersemangat ,mata sayu ,pucat ,tidak dapat berkonsentrasi ,hidung sering
terasa gatal , mual dan selalu terlihat mengantuk.! Kurus karena nafsu makan
berkurang ,emosi sangat labil , sehingga sering marah dan sering pusing atau
sakit kepala.
·
SAKAUW
Adalah terhentinya suplai PUTAUW sehingga
akan menimbulkan gejala mual-mual , mata dan hidung berair ,tulang dan
sendi-sendi terasa ngilu , badan berkeringat tidak wajar dan pemakai terlihat
menggigil seperti kedinginan.
·
SHABU
- SHABU
Ini adalah nama GAUL
dari Methamphetamine ,berbentuk kristal seperti gula pasir atau seperti VETSIN
(bumbu penyedap makanan).
Ada beberapa jenis antara lain : Chystal ,Coconut ,Gold River.
ciri pengguna shabu - shabu :
Setelah menggunakannya ,pemakai akan terlihat
bersemangat, tapi juga cenderung Paranoid (suka curiga) ,terkesan tidak bisa
diam, tidak bisa tidur karena cenderung untuk terus beraktivitas ,tapi tetap
akan sulit berfikir dengan baik.
·
ECSTASY
Yang satu ini adalah zat Psikotropika ,jenis yang
populer beredar dimasyarakat adalah : Alladin , Apel , Electric , Butterfly
dengan nama Gaul yang bermacam - macam.
Ciri Pengguna Ecstasy:
Setelah memakai pengguna akan menjadi energik tapi
mata sayu dan pucat, berkeringat dan tidak bisa diam ,dan susah tidur. Efek
Negatif yang dapat timbul adalah kerusakan saraf otak dehidrasi (kurang cairan)
,gangguan lever ,tulang dan gigi keropos , kerusakan saraf mata dan tidak nafsu
makan.
·
CANNABIS
Cannabis atau yang dikenal juga dengan nama
Tetrahidrocana hidrol ,adalah jenis tanaman yang dikeringkan dengan efek dapat
membuat pemakainya menjadi TELER atau FLY.
Ciri Pengguna Cannabis:
Biasanya setelah menggunakan mata akan terlihat
sembah atau kantung mata terlihat bengkak ,merah dan berair , terlihat sering
bengong ,pendengaran seperti berkurang , sulit berpikir ,perasaan gembira dan
selalu tertawa ,tapi juga dapat cepat menjadi marah dan tidak bergairah.
No comments:
Post a Comment