Sunday, December 27, 2015

Karya Tulis Kenakalan Remaja

Karya Tulis Kenakalan Remaja

KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH
HUBUNGI KAMI DI
081222940294


Karya Tulis Kenakalan Remaja





KATA PENGANTAR



Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbinganNyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis berupa makalah yang berjudul "Kenakalan Remaja" makalah ini dibuat dalam jangka waktu yang luamayan panjang sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Harapan besar kami semoga makalah ini bermanfaat bagi lembaga pendidikan di seluruh Indonesia umumnya dan di lembaga pendidikan SMP……..Kabupaten ………..amin.

……………………, Nopember 2012

   Penulis,

(…………………….)

     NIP. …………….











PENDAHULUAN

·         Latar Belakang

“Remaja adalah genarasi penerus orang tua” istilah ini sering di perbincangkan di berbagai perbincangan media masa ataupun media elektronik. Bahkan ilmu pengetahuan- ilmu pengetahuan modernpun selalu memperbaharui dan mengembangkan teori-teori yang berkaitan dengan remaja.

 Sebagai generasi penerus seharusnya remaja memiliki katangguhan fisik dan psikologis. Namun tidak semua remaja bisa di andalkan sebagai generasi penerus orangtua karena tidak sedikit kasus-kasus kenakalan di alami oleh remaja, terutama mereka yang berada di tahap remaja awal. Tidak sedikit juga prestasi-prestasi diraih oleh remaja. Itulah keunikan remaja,ada yang berprestasi ada juga yang perlu dididik karena kenakalanya.  Kemudian seharusnya siapa yang bertugas dan bertanggungjawab mendidik remaja secara moral, secara akademik, dan secara spiritual?Salah satu pihak yang bertanggungjawab adalah guru atau tenaga pendidik.

Karena tanggungjawab itulah seharusnya tenaga pendidik memahami betul perkembangan remaja baik secara fisik maupun psikisnya. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa pembentukan kematangan fisik dan psikologi remaja di tentukan oleh banyak aspek, diantaranya keluarga, lingkungan tempat tinggal, teman pergaulan dan sekolah. Nah sekolah inilah yang seharusnya benar-benar menjadi tempat pendidikan ideal bagi remaja.

Dengan demikian dari latar belakang diatas, maka di rasa penting untuk menyusun makalah tentang perkembangan remaja, sebagai bahan refrensi bagi kaum pendidik



·         Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah “Perkembangan dan permasalahan remaja” ini adalah :

·         Apa Definisi Remaja?

·         Bagaimana diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja?

·         Bagaimana diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja?

·         Bagaimana diskripsi kenakalan remaja?



·         Deskripsi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka deskripsi masalah dalam makalah “Perkembangan dan permasalahan remaja” ini adalah menguraikan dan membahas tentang :

·         Definisi Remaja

·         Diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja

·         Diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja

·         Diskripsi kenakalan remaja

PEMBAHASAN

·         Definisi Remaja



Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan fisik karena pubertas serta perubahan kognitif dan sosial. Menurut Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun.



2. Diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja



       Seseorang akan mengalami pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal dengan istilah growth spurt.

Growth spurt merupakan tahap pertama dari serangkaian perubahan yang membawa seseorang kepada kematangan fisik dan seksual.



       Pada usia 12 tahun, tinggi badan rata-rata remaja putra USA sekitar 150, sementara remaja putri sekitar 154 cm. Pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja putra USA sekitar 177 cm, sedangkan remaja putri hanya 163 cm. Kekepatan pertumbuhan tertinggi pada remaja putri terjadi sekitar usia 11 – 12 tahun, sementara pada remaja putra, dua tahun lebih lambat. Pada masa pertumbuhan maksimum ini, remaja putri bertambah tinggi badannya sekitar 3 inci, sementara remaja putra bertambah lebih dari 4 inci per tahunnya (Marshall, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).



       Seperti halnya tinggi badan, pertumbuhan berat badan juga meningkat pada usia remaja. Pertumbuhan berat badan ini lebih sulit diprediksi daripada tinggi badan, dan lebih mudah dipengaruhi oleh diet, latihan fisik, dan pola hidup.



       Pada usia remaja, tubuh remaja putri lebih berlemak daripada remaja putra. Selama masa pubertas, lemak tubuh remaja putra menurun dari sekitar 18 – 19 % menjadi 11 % dari bobot tubuh. Sementara pada remaja putri, justru meningkat dari sekitar 21 % menjadi sekitar 26 – 27 % (Sinclair, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).



       Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13-14 tahun.



       Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan anak-anak.

No comments:

Post a Comment