Monday, June 13, 2016

Arti Pendidikan Kepribadian

   Arti Pendidikan Kepribadian
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH 
HUBUNGI KAMI DI 081222940294


Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajariku ilmu sebagai petunjuk di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu.”[5]
Para mufasirin memaknai pendidikan kepribadian dalam ayat tersebut seperti yang telah diungkapkan oleh Nabi Musa, yaitu pendidikan untuk memperoleh ilmu yang dapat memberikan petunjuk kepada agamaku, yaitu petunjuk yang membawa kepada kebajikan dan benar-benar dapat memelihara ucapan  serta dapat mencapai prilaku tawadlu’. (Al-Buruswi, 5 : 273)
Pendapat mufasirin tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan kepribadian menurut surat al-Kahfi ayat 66 adalah ilmu pendidikan yang mampu memberikan petunjuk kepada agama, yang dapat membawa kepada kebajikan dan perbuatan yang shalih.[6]
Pendidikan kepribadian dalam kisah Nabi Musa dan Nabi khidir ini didasari oleh sebuah hadits Nabi yang isinya sebagai berikut : Ibnu Abbas dari ubay bin ka’ab berkata bahwa pada suatu hari Nabi Musa berkhutbah di hadapan Bani Israil, salah seorang dari mereka bertanya “siapakah orang yang pandai?”, dan Nabi Musa menjawab, “saya”. Kemudian Allah menegurnya dengan menurunkan wahyu kepadanya,”sesungguhnya ada salah seorang hambaku di majma’ al bahrain yang lebih berilmu dari kamu. Nabi Musa pun bertanya, “ ya tuhanku bagaimana denganku (bisa menemuinya). Kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi Musa agar pergi dengan membawa ikan yang disimpan dalam kantong dan apabila ikan itu hilang maka disanalah hamba Allah tersebut berada. (H.R. Bukhari)

C.    Tujuan Pendidikan Kepribadian
Pendidikan Umum selalu berkaitan dengan pembentukan integritas kepribadian. Manusia dengan kepribadian yang integral, selain mampu menempatkan dirinya sebagai individu, juga sebagai makhluk sosial, makhluk budaya, dan bagian dari alam. Manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki tanggungjawab terhadap Tuhan, diri sendiri, masyarakat, tatanan budaya dan terhadap alam.
Sebagai makhluk ciptaan Allah manusia memiliki 2 dimensi, yaitu dimensi spiritual dan dimensi biologis. Dalam dimensi biologi (basyar), manusia merupakan unsur tanah, hal ini sesuai dengan Al Quran surat As Shaad ayat 71

No comments:

Post a Comment