Artikel Bimbibgan Konseling 'Memberi Cotoh Dengan Kebiasaan"
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
"Anak akan tumbuh pada apa yang di biasakan ayahnya kepadanya,
karena tiadalah ia dapat di tundukkan akal tetapi kebiasaanlah yang
dapat menundukannya"
Memberikan suatu kebiasaan kepada anak adalah merupakan suatu upaya praktis yang akan menjadi teladan (contoh)bagi anak dalam mengikuti apa yng di lihat dan dengar dari lingungan baik bagi orang tua maupun orang yang di sekitarnya.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa anak adalah amanah yang di percayakan Allah kepada kita.
Imam al-Ghazali menyatakan dalam bukunya ihya'u ulumi'd-din tentang pembiasaan anak berahlak mulia dan buruk merupakan kecenderungan dan nalurinya yang terarah dari kebiasaan itu.Sebagai ungkapannya.
"anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya.Hatinya yang fitrah adalah permata yang sangat mahal harganya.jika di biasakan pada kejahatan dan dibiarkan seperti dibiarkannya binatang,ia akan celaka dan binasa.jika di biasakan pada kebaikan dan di ajarkan kebaikan padanya,maka ia akan tumbuh pada ke baikantersebut dan ia akan berbahagia di dunia dan di akhirat.
dalam hal ini bahwa kebiasaan baiknyang di perlihatkan dan di lakukan orang tua pada anak-anaknya akan di contoh sebagaimana orang tua melakukannya.
Sebagaimana sabda rasulullah yang di riwayatkan oleh at-tirmidzi,bahwa tidaklah ada anaknya dari pada ahlak yang baik "yang kemudian dalam riwayat lain di jelaskan "Ajarilah anak-anak dan keluargamu kebaikan dan didiklah mereka".
Pesan hadist ini menunjukan bahwa perbuatan baik dan ahlak baik yang dilakukan dengan terus menerus akan menjadi bagian diri sendiri.
Apabila perbuatan itu di lakukan dengan senang hati dan menjadi kebiasaan maka perbuatan tesebut akan memberikan motivasi diri.
Karena anak-anak akan melihat kita dalam keseharian dan ia mencoba untuk melakukannya segala yang menjadii kebiasaan kita.
Kebiasaan inilah yang menjadi siraman dan pembersih hati anak dlam melakukan perilaku dalam kehidupannya.
Sebagaimana Allah jelaskan dalam surat Asy syams;
"Dan jiwa serta penyempurnaan maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefakiran dan ketakwaannya,sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya."Qs;90;7;10)
Demikian bahwa jiwa manusia dengan segala apa yang adanya dari kecenderungan dan kebiasaanya ia akan terbentuk,yaitu sifat,krakter dan temperamen yang membekas pada anak-anak kelak tercipta karena didikan yang terus menerus.
Seperti anak yang telah terbiasa shalat dengan senang hati,hingga dewasa ia akan melakukan tanpa adanya beban.Dan akan merasa ada sesuatu yang kurang apabila dalam kesibukan lupa mendirikan shalat.Setelah melakukan shalat,ia akan merasa kekurangnya hilang dan berjalan seperti biasa lagi.
Ketika anak terdidik dalam ahlak yang baik di terangi dengan ilmu pengetahuan dan di sertai dengan amal shaleh maka jiwanya akan tumbuh dalam kebaikan,makin mendekat pada kesempurnaan.
Pemilik jiwa ini akan berjalan bagaikan "malaikat"yang berjalan di muka bumi ini.
sebaiknya anak yang di biarkan dan di umbbar tanpa mendapatkan arahan dan kebiasaan tersebut di atas,ia akan di hinggapi debu kejahatan,intelektual yang berkarat kebodohan dan terbentuk ahlak yang tecela.
Maka jiwa tersebut akan tumbuh dengan kejahatan dan kerusakan.Pemiliknya akan serupa dengan binatang yang liar dan bberjalan di tengah umat mnusia dan berjalan di tengah umat manusia dan mengira bahwa dirinya sebagai manusia yang terhormat.
Oleh karena itu didiklah anak-anak kita dengan kebiasaan yang baik dan ajarkan kebaikan sebagaimana kita telah melakukanya,jangan sampai apa yang kita harapkan dan perntahkan kepada anak-anak didik tidak pernah kita perbuat.
"Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa-ap yng kamu perbuat?amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan"(Qs.61;2-3).
Mengajarkan anak dengan kebiasaan tidaklah mudah,sebelum kita sendiiri mengerjakan kebiasaan tersebut.Apa bila kita telah mengerjakan tidak semudah yng kita harapkan tanpa ada pegangan kesabaran.
Maka yang perlu di perhatikan dalam hal memberikan kebiasaan pada aak ialah:
- Mengerjakan suatu perbuatan baik
Maksudnya setiap perbuatan baik yang kita harapkan kepada anak untuk melakukanya,sebaiknya kita telah melakukan dan ajarkan terlebih dahulu sebelum anak belum mengerti apa kebaikan itu.
Misalnya sebagai orang tua berkeinginanuntuk anak-anaknya melakukan shalat pada masa dewasanya dengan baik.
Maka shalatlah kita di mana nak akan memperhatikan kita dalam shalatnya (jangan tersenbunyi waktu mengerjakan shalat karena takutterganggu)
Usahakan untuk tidak memaksa anak melakukannya usia 10 tahun.Jadi selama usia 7 tahun mempunyai sifat pengenalan,dengan tahapan kedua di atas usia 7 tahun hingga 10 tahun berikan pengertian dan setelah 10 tahun masukan pemahaman tentang shalat itu sendiri.
Memberikan pengenalan tentang shalat pada usia anak di bawah 7 tahun,seperti sewaktu kita sedang bermain bersama anak,dan waktu shalat tiba maka kita katakan kepada anak bahwa bunda(ayah) mau shalat ashar ya,nanti mainya kita teruskan,tanpa menunggu komentar anak maka segera kita bangun dan menger jakan shalat tersebut.
Hal ini dapat di lakukan dalam berbagai bentuk perbuatan baik yaitu dengan mengajar anak yang berusia di bawah 4 tahun.
Tahapan berikutnya dengan memberikan pengertian bahwa solat akan memberikan ketenangan dan semangat dalam segala kehidupan,yaitu mendekati anak usia 10 tahun.
Memberikan pemahaman diiringi dengan mengajak.Yaitu dengan perinsip sebagaimana yang telah kami terangkan sebelumnya.
selain itu juaga dapat mengajarkan perbuatan baik dengan perkataan yang baik dan terus di ulangi seperti "Allah"yang selalu di ulang-ulanng dan di dengar anak
seperti anak pada usia 2 tahun,selalu kita mendengarkan bacaan Quran dengan di awali dengan surat al-fatihah dengan sendirinya nanti ia akan melafazhkan surat tersebut dengan baik,tanpa kita suruh dan paksa.
Oleh karena itu rasulullah saw memerintahkan kepada kita untuk mengajarkan kata-kata La ilaha illa illah,kepada anak pada awal ucapannya.
Seperti yang di riwayatkan oleh al-hakim dari Ibnu Abbas ra."ajarkanlah kepada anak-anak kalian kata-kata pertama dengan 'la ilaha illah illah.
Yaitu pada anak lahir dengarkan suara adzan dan selanjutnya biasakan anak mendengarkan kata-kata toyyibah alunan ayat-ayat Quran dan komunikasi yang baik antaranya lingkungan dan memberikan senyuman dan ajarkan kata-kata baik dalam pergaulan dan dalam rumah maupun lingkunagn temanya.
Mengajarkan kebaikan kepada anak dapat dengan jalan memberikan perhatian dan pengalaman kepada anak itu sendiri.
No comments:
Post a Comment