Thursday, June 23, 2016

Artikel Bimbingan Konseling "Prinsip Dasar Desain Eksperimen"

Artikel Bimbingan Konseling "Prinsip Dasar Desain Eksperimen"
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH 
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
   Untuk memperoleh hasil yang memuaskan,desain eksperimen harus  diarahkan untuk meningkatkan validitas internal.Menurut Nazir (1988)ada tiga prinsip dasar yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan validitas eksperimen,yaitu:replikasi,randomisasi,dan kontrol internal.
1.  Replikasi
     Repliksi(replication) adalah frekuensi atau pengulangan perlakuan dalam eksperimen.Replikasi di dalam eksperimen  psikologi digunakan dua pengertian .Pertama replikasi merupakan pengulangan perlakuan yang diberikan kepada unit-unit eksperimen yang berbeda dengan unit eksperimen yang dicobakan sebelumnya.
    Congivite-behavior treatment merupakan metode terapi yang dikembangkan Albert Ellis (1994) yang hingga sekarang terus dilakukan replikasi.Banyak ahli terapi yang melakukan replikasi.Banyak ahli terapi banyak yang melakukan replikasi metode terapi tersebut pad subjek yang gangguan yang bermacam-macam misalnya,Brown,dkk (1997) pada pasien yang mengalami ketergantungan pada al-kohol currie,dkk.(2000) pada pasien insomnia,schmidt,dkk. (2000) pada pasien ganguan panik.Selain gangguan berbeda,latar belakang sosial,keluatga dan ekologisnya juga berbeda.
     Banyak sekali eksperimen yang dilakukan sebagai replikasi dari hasil-hasil eksperimen terdahulu.Replikasi ini dilakukan secara berbeda dengan ekperimen tersebut pertama kali dilakukan khususnya  dari segi:kelompok atau unit eksperimen yang dicob,waktu dan tempat.Adapaun perlakuan yang diberikan pada replikasi ini tetap sama yang atau sedikit ada variasi sesuai dengan keperluannya.Dengan demikian ini dapat diketahui apakah triyal yang dapat dicobakan dapat digereralisasikan kesubjek,kelompok,situasi,dan tempat yang berbeda.Tujuan aplikasi ini adalah untuk memperluas jangkauan kegeneralisasinya.
     Kedua, preplikasi merupakan pengulangan perlakuan yang diberikan kepada unit/kelompok eksperimen yang sama atau unit atau kelompok yang berbeda dalam suatu rangkaian eksperimen.Dalam suatu eksperimen peneliti memberi beberapa kali (minimal dua kali) perlakuan yang sama pada unit/kelompok yang sama atau unit atau kelomppok eksperimen yang berbeda.Replikasi demikian ini untuk meningkatkan validitas internal,yaitu apakah perubahan yang terjadi bener-bener karena perlakuan yang diberikan atau adanya karena adanya faktor lain.
      Dengan eksperimen perilaku replikasi untuk pngertian kedua ini dapat berupa frekuensi perlakuan sejumlah unit eksperimennya.Jika sebuah perlakuan diberikan kepada 10 remaja,maka dlam eksperimen tersebut terdapat 10 unit eksperimen.Satu perlakuan yang diberikan kepada 10 remaj (baik secara bersama-sama atau individual),berarti eksperimen itu dilakukan replikasi sebanyak 10 kali karena setiap subjek mendpat sekali perlakuan
       Jumlah replikasi suatu perlakuan bergantung pada derajat ketelitian yang diinginkan oleh peneliti terhadap hasil eksperimennya.Sebagai patokan jumlah replikasi pada setiap kelompok perlakuan padat dicari dengan persamaan berikut.
             (t-1) x (r-1) >15
Pada persamaan ini t adalah jumlah perlakuan dan r,adalah jumlah replikasi.jika suatu eksperimen menguakan dua perlakuan misalnyametode terapi A dan yang lain metode-metode terapi B maka replikasi yang diperlukan untuk eksperimen tersebut berdaskan rumus tersebut adalah:(2-1) x (r-1) > 15.dengan demikian jumlah replikasi untuk dua kelompok perlakuan minimal sebanyak 16 kali.

No comments:

Post a Comment