Saturday, June 4, 2016

PTBK Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling Antar Kelompok

PTBK Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling Antar Kelompok
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH 
HUBUNGI KAMI DI 081222940294


BAB I

 PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai mahluk sosial, tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Mereka saling membutuhkan antara satu sama lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hidup bersama perlu adanya suatu interaksi yaitu proses timbal balik yang bertujuan mendewasakan manusia agar nantinya dapat menemukan jati dirinya secara utuh.

Untuk dapat memahami interaksi itulah secara khusus dikenal istilah interaksi belajar-mengajar yang titik penekanannya ada pada motivasi. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan maupun kegiatan seperti halnya belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi belajar. Dengan  motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif kearah yang lebih baik. Jadi motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, demikian pentingnya sampai ada pernyataan bahwa “motivasi adalah energi yang dimiliki seseorang untuk belajar” (Sardiman, 2010 : 73).

Kemampuan memotivasi belajar mulai sangat diperlukan saat manusia memasuki masa remaja karena masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak sehingga remaja sering dihadapkan pada persoalan persoalan yang kompleks yang menjadi permasalahan yang dirasakan sulit oleh para remaja termaksud dalam hal belajar. Siswa SMA yang tergolong dalam usia remaja, mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan serta mempunyai kecenderungan kurang stabil secara psikis banyak mengalami kesulitan dalam memotivasi cara belajar, akibatnya aktivitas belajarnya menurun dan prestasi yang diperolehnya kurang memuaskan.

William burton dalam (Hamalik,2007;160) mengemukakan “ Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai dan akan memuaskan individu. Adanya tujuan akan mempengaruhi kebutuhan dan akan membangkitkan motivasi didalam diri”. Sehingga seorang haruslah diberikan penguatan tentang tujuan dari apa yang ia lakukan untuk dapat meningkatkan motivasi pada dirinya. Seorang pelajar harus diberi sebuah pemahaman tentang tujuan belajar yang sedang ia tempuh untuk dapat meningkakan motivasi belajarnya.

Pemberian pemahaman tentang pentingnya tujuan belajar masih sangat sulit untuk dipahami oleh siswa pada umumnya. Sehingga dibutuhkan layanan-layanan yang bisa membantu siswa dalam menyelesaikan konflik yang ada pada dirinya. Salah satunya ada pada layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan Konseling memiliki tujuh layanan yang merupakan kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya dan siswa sekolah pada khususnya dalam rangka meningkatkan mutunya.

Dari pengamatan yang ada penulis mengangap layanan konseling kelompok akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan layanan yang lainnya. Karena dari pengalaman yang terjadi dilapangan siswa sudah mulai merasa bosan dan jenuh dengan penggunaan layanan-layanan klasikal sehingga diperlukan sebuah layanan yang melibatkan partisipasi keseluruhan. Sedangkan pengunaan layanan konseling individu kadangkala diangap negatif oleh siswa kerena siswa dipangil secara pibadi dan mendapatkan pandangan yang buruk dari siswa-siswa lainya.

Layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan untuk dapat memecahkan masalah siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Apabila dinamika kelompok dapat terwujud dengan baik maka anggota kelompok akan saling menolong, menerima dan berempati dengan tulus. Konseling kelompok merupakan wahana untuk menambah penerimaan diri dan orang lain, menemukan alternatif cara penyelesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat dari konflik yang dialamimya dan untuk meningkatkan tujuan diri, otonomi dan rasa tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian konseling kelompok memberikan kontribusi yang penting dalam memotivasi siswa, apalagi masalah motivasi diri merupakan masalah yang banyak dialami oleh siswa sehingga untuk mengefisiensikan waktu konseling kelompok dimungkinkan lebih efektif dibandingkan layanan konseling individual

No comments:

Post a Comment