Saturday, June 11, 2016

Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan Bagi Guru

Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan Bagi Guru 
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH 
HUBUNGI KAMI DI 081222940294



BAB I
PENDAHULUAN
  • Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan Nasional sebagaimana telah diamanatkan oleh UUD 1945 adalah sebagai upaya mencerdaskan generasi-generasi bangsa yang nantinya akan menjadi penerus perjuangan generasi terdahulu dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia menuju bangsa yang berbudi luhur dan berkesejahteraan sosial.
Namun demikian untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 diatas, bukanlah merupakan suatu hal yang mudah. Realitas globalisasi dan modernisasi dilengkapi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesatnya, diakui atau tidak telah memberi dampak negatif yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan dampak positif yang ditimbulkan terhadap perkembangan para generasi bangsa ini, dan selanjutnya hal ini akan dapat menghambat pencapaian tujuan pendidikan sebagaimana diamatkan oleh UUD 1945.
Dampak negatif dari globalisasi, modernisasi dan perkembangan teknologi yang begitu pesatnya terhadap perkembangan generasi-generasi bangsa ini tentunya bukan merupakan rahasia lagi. Hampir tiap hari kita disuguhi dengan informasi-informasi mengenai pelajar yang membolos sekolah dan keluyuran dijalanan, pelajar yang terlibat perkelahian, pelajar yang terlibat perilaku seks bebas, pelajar yang terlibat penyalah gunaan narkoba dan masih banyak lagi.
            Realitas perilaku para pelajar sebagaimana telah digambarkan diatas, jelas sangat menuntut keterampilan para tenaga pendidik dalam memahami perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik para pelajar jika menginginkan para pelajar tersebut tidak gagal di bangku sekolah dan tidak kehilangan masa depan mereka.
            Ilmu psikologi pendidikan adalah ilmu yang sangat penting dikuasai oleh seorang guru sebagai pendidik dan pengajar.Guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Peranan psikologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting dalam rangka mewujudkan tindakan psikologis yang tepat dalam interaksi antara setiap faktor pendidikan. Pengetahuan psikologis tentang peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Karena itu, pengetahuan tentang psikologi pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan bagi para guru, bahkan bagi tiap orang yang menyadari dirinya sebagai pendidik.Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangsih psikologi terhadap pendidikan sangatlah besar. Kegiatan pendidikan, khususnya pada pendidikan formal, seperti pengembangan kurikulum, Proses Belajar Mengajar, sistem evaluasi, dan layanan Bimbingan dan Konseling merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan yang di dalamnya tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Disinilah pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi para tenaga pendidik dan disinilah pentingnya peran seorang Psikolog dalam dunia pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, tim penulis tertarik untuk membuat makalah mengenai “Manfaat Psikologi Pendidikan Bagi Guru”
  • Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa rumusan masalah, antara lain:
  1. Apa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan?
  2. Apa yang dimaksud dengan guru?
  3. Bagaimana syarat, sikap dan kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru?
  4. Apa saja manfaat psikologi pendidikan bagi guru?

  • Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penuisan makalah ini, antara lain:
  1. Untuk mengetahui pengertian psikologi pendidikan.
  2. Untuk mengetahui pengertian guru.
  3. Untuk mengetahui syarat, sikap, dan kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru.
  4. Untuk mengetahui manfaat mempelajari psikologi pendidikan bagi guru.

  • Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:
  1. Makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai pendalaman terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan psikologi pendidikan.
  2. Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menjadi referensi bagi pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN
  • Psikologi Pendidikan
    • Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa Yunani “psyche” yang artinya jiwa dan “logos” yang artinya ilmu. Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.  Abu (2003:3) menyebutkan psikologi dapat diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau gejala-gejala jiwa manusia. Lebih lanjut Dalyono (2009:2) menjelaskan macam-macam definisi psikologi, seperti:
  1. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life)
  2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind)
  3. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behaviour).

  • Pengertian Pendidikan
Adapun mengenai pendidikan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya bpengajaran dan pelatihan. (KBBI, 1991:232 dalam Dalyono). Dalam bahasa inggris, pendidikan berarti education yang berasal dari kata educate yang artinya memberikan peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam arti sempit berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. (Mc. Leoc, 1989 dalam Dalyono).
Sementara itu menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdesan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
  • Pengertian Psikologi Pendidikan
Salah seorang ahli yang menganggap psikologi pendidikan sebagai subdisiplin psikologi terapan adalah Arthur S. Reber, seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, University of New York City, University of British Colombia Canada dan juga pada University of Insbruck Austria. Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut:
  1. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
  2. Pengembangan dan pembaruan kurikulum
  3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
  4. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
  5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan. (Arthur SReber, 1998 dalam Dalyono)
Abu (2003:7) menyebutkan psikologi pendidikan yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima oleh peserta didik, bagaimana cara belajar dan mengajar yang baik dan sebagainya.
Pendidikan memerlukan psikologi karena dalam menyampaikan suatu materi pelajaran, seorang guru harus memperhatikan kondisi kejiwaan peserta didiknya. Semakin siap kondisi jiwa peserta didik dalam menerima materi pelajaran, akan semakin baik hasil yang diperoleh. (Wiji, 2009:7)
  • Guru
    • Pengertian Guru
Menurut Drs. H.A. Ametembum, guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid/siswa baik secara individual ataupun klasikal, baik disekolah maupun di luar sekolah. (Akmal: 2013:9). Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Sementara dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 tahun 2008 tentang guru, sebutan guru mencakup:
  1. Guru itu sendiri, baik guru kelas, guru bidang studi, maupun guru bimbingan dan konseling atau guru bimbingan karier
  2. Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah, dan
  3. Guru dalam jabatan pengawas. (Ali, 2013:120).

  • Persyaratan Guru
Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, menjadi guru harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: Takwa kepada Allah SWT, berilmu, sehat jasmani dan rohani (roeping), dan berkelakuan baik. (Akmal, 2013:11). Pendapat lain menaparkan, syarat untuk menjadi guru/pendidik yaitu:
  1. Dia harus mengerti ilmu mendidik sebaik-baiknya, sehingga segala tindakannya dalam mendidik disesuaikan dengan jiwa anak didiknya.
  2. Dia harus memiliki bahasa yang baik dan menggunakannya sebaik mungkin, sehingga dengan bahasa itu anak tertarik kepada pelajarannya. Dan dengan bahasanya itu dapat menimbulkan perasaan yang halus pada anak.
  3. Dia harus mencintai anak didiknya sebab cinta senantiasa mengandung arti menghilangkan kepentingan diri sendiri untuk keperluan orang lain. (Hamdani dan Fuad, 2007:102)
    • Kepribadian dan Sifat Guru
Faktor terpenting dari seorang guru adalah kepribadiannya. Karena dengan kepribadian itulah seorang guru bisa menjadi seorang pendidik dn pembina bagi anak didiknya atau bahkan malah sebaliknya akan menjadi perusak dan penghancur bagi masa depan anak didiknya. Guru adalah seseorang yang bukan hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan saja. Tetapi guru juga adalah seorang yang patut dicontoh. Oleh karena itu, guru harus mempunyai kepribadian, tingkah laku, moral, emosi dan sikap yang baik yang dapat mempengaruhi anak didiknya.
Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, ada dua macam kepribadian guru, yaitu:
  1. Guru yang menempatkan dirinya sebagai pemimpin yang memerintah dan menyuruh. Hal seperti ini kurang menyenangkan dalam pendidikan.
  2. Guru yang menempatkan dirinya sebagai mitra bagi anak didiknya. Biasanya guru seperti ini menarik dan menyenangkan, ia akan dihormatidan disayangi oleh anak didiknya. (Akmal, 2013:56).
Adapun sifat-sifat yang harus dimiliki seorang guru seperti pendapat Prof.Dr. Moh. Athiyah Al-Abrasyi adalah: zuhud (tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari keridhaan Allah SWT semata, jauh dari dosa besar dan sifat riya, ikhlas, pemaaf terhadap muridnya, mencintai muridnya, memahami peserta didik, menguasai materi pelajaran yang akan diajarkannya. (Hamdani dan Fuad, 2007:104-105).
  • Manfaat Psikologi Pendidikan Bagi Guru
Muhammad dan Novan (2013) memaparkan ada beberapa manfaat bagi guru dalam mempelajari psikologi pendidikan, antara lain:agar guru memahami perbedaan siswa (Diversity of Student), untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif di dalam kelas, untuk memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa (konseling), mengevaluasi hasil pembelajaran, berinteraksi secara tepat dengan siswanya, menilai hasil pembelajaran dengan adil, menetapkan tujuan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, penyusunan jadwal pelajaran, dan memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik. Berikut akan dipaparkan satu-persatu penjelasannya:
  1. Memahami Perbedaan Siswa (Diversity of Student)
Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi yang berbeda-beda, tidak ada yang sama antara siwa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami keberagaman antara siswa satu dengan siswa yang lainnya, mulai dari perbedaan tingkat pertumbuhannya, tugas perkembangannya sampai pada masing-masing potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan pemahaman guru yang baik terhadap siswanya, maka bisa menciptakan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
  1. Untuk menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas
Kemampuan guru dalam menciptakan iklim dan kondisi pembelajaran yang kondusif mampu membantu proses pembelajaran berjalan secara efektif. Seorang pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda menyesuaikan karakteristik siswa dalam mengajar untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik. Disinilah peran psikologi pendidikan yang mampu mengajarkan bagaimana seorang pendidik mampu memahami kondisi psikologis dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif,  sehingga proses pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan secara efektif.
  1. Untuk Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran
Sebagai sorang pendidik dalam memilih strategi dan metode pembelajaran harus menyesuaikan dengan tugas perkembangan dan karakteristik masing-masing peserta didiknya. Hal ini bisa didapatkan oleh seorang guru dengan mempelajari psikologi terutama tugas-tugas perkembangan manusia. Jika metode dan model pendidikan sudah bisa disesuaikan dengan kondisi peserta didik, maka proses pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal.
  1. Memberikan Bimbingan dan Pengarahan kepada Siswa (Konseling)
Selain berperan sebagai pengajar di dalam kelas, seorang guru juga diharapkan bisa menjadi seorang pembimbing yang mempu memberikan bimbingan kepada peserta didiknya, terutama ketika peserta didik mendapatkan permasalahan akademik. Dengan berperan sebagai seorang pembimbing seorang pendidik juga lebih bisa melakukan pendekatan secara emosional terhadap peserta didiknya. Jika sudah tercipta hubungan emosional yang positif antara pendidik dan peserta didiknya, maka proses pembelajaran juga akan tercipta secara menyenangkan.
  1. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
Tugas utama guru/pendidik adalah mengajar di dalam kelas dan melakukan evaluasi dari hasil pengajaran yang sudah dilakukan. Dengan mempelajari psikologi pendidikan diharapkan seorang pendidik mampu memberikan penilaian dan evaluasi secara adil menyesuikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik tanpa membedakan antara satu dengan yang lainnya.
  1. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
  1. Menilai hasil pembelajaran yang adil
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.
  1. Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran mengacu pada perubahan perilaku yang dialami siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran. Psikologi pendidikan membantu guru dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran.
  1. Penggunaan Media Pembelajaran
Pengetahuan tentang psikologi pendidikan diperlukan guru untuk merencanakan dengan tepat media pembelajaran yang akan digunakan. Misalnya penggunaan media audio-visual, sehingga dapat memberikan gambaran nyata kepada peserta didik.
  1. Penyusunan Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran harus disusun berdasarkan kondisi psikologi peserta didik. Misalnya mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa seperti matematika ditempatkan di awal pelajaran, di mana kondisi siswa masih segar dan semangat dalam menerima materi pelajaran.
  1. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru untuk merencanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah.
  • Contoh Kasus-Kasus Guru yang tidak Menerapkan Psikologi Pendidikan
Dalam tahun 2015 ini, terdapat beberapa kasus yang tidak semestinya dilakukan oleh guru terhadap murid/siswanya. Kasus-kasus itu terjadi diindikasikan akibat guru yang tidak menerapkan, memahami dan mempelajari psikologi pendidikan dengan baik dan menyeluruh. Beberapa kasus tersebut antara lain seperti dirangkum dariwww.sindonews.com:
  • Kasus guru wanita SDN 7 Matangkuli Aceh Utara, yang berinisial AN (53) yang melakukan tindak kekerasan terhadap FN (12) murid kelas 5 SD dengan memukul bagian kepala siswa tersebut dengan martil/palu. (Agustus, 2015).
  • Seorang guru MTs di Bantul berinisial EN (63) melakukan aksi pencabulan terhadap belasan anak di bawah umur yang tinggal di seputaran rumahnya. (Juli, 2015)
  • Seorang guru SDN Pematang Reba, Kabupaten Indragiri Hulu, Pekanbaru, Riau berinisial Z melakukan pemaksaan untuk melakukan oral seks kepada 6 muridnya yang berusia antara 8-9 tahun di perpustakaan sekolah setempat. (Mei, 2015)
  • Seorang guru Bahasa Jerman di SMAN 2 Kota Kefamenanu Timor Tengah Utara, NTT, memberikan hukuman kepada seorang murid bernama Melson Aluet (17) karena tidak mengerjakan PR dengan cara menyuruh membenturkan kepalanya sendiri di meja sebanyak 80 kali. Akibatnya Melson mengalami gegar otar hingga muntah darah.
Kasus-kasus seperti diatas diharapkan semakin minim terjadi dalam dunia pendidikan. Guru diharapkan dapat mempelajari, memahami dan mendalami psikologi pendidikan dalam dirinya sebagai bagian penting dalam menjalankan profesinya sebagai pendidik generasi bangsa. Sebab di dalam dunia pendidikan, untuk mencapai pendidikan yang maksimal dan efektif bukan hanya terkait pembahasan kurikulum belaka, namun juga permasalahan psikologis peserta didik dan model pengajaran pendidiknya juga harus tetap diperhatikan. Oleh karena itu, psikologi pendidikan menjadi penting untuk dipelajari oleh setiap pendidik ataupun calon pendidik.
KESIMPULAN
  1. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya atau dengan kata lain psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau gejala-gejala jiwa manusia.
  2. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdesan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
  3. Psikologi pendidikan yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima oleh peserta didik, bagaimana cara belajar dan mengajar yang baik dan sebagainya.
  4. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
  5. Guru harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: Takwa kepada Allah SWT, berilmu, sehat jasmani dan rohani (roeping), dan berkelakuan baik.
  6. Guru harus mempunyai kepribadian, tingkah laku, moral, emosi dan sikap yang baik yang dapat mempengaruhi anak didiknya. Ada dua macam kepribadian guru, yaitu: guru yang menempatkan dirinya sebagai pemimpin yang memerintah dan menyuruh dan guru yang menempatkan dirinya sebagai mitra bagi anak didiknya.
  7. Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang guru seperti: zuhud (tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari keridhaan Allah SWT semata, jauh dari dosa besar dan sifat riya, ikhlas, pemaaf terhadap muridnya, mencintai muridnya, memahami peserta didik, menguasai materi pelajaran yang akan diajarkannya.
  8. Manfaat bagi guru dalam mempelajari psikologi pendidikan, antara lain: agar guru memahami perbedaan siswa (Diversity of Student), untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif di dalam kelas, untuk memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa (konseling), mengevaluasi hasil pembelajaran, berinteraksi secara tepat dengan siswanya, menilai hasil pembelajaran dengan adil, menetapkan tujuan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, penyusunan jadwal pelajaran, dan memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hawi, Akmal. 2013. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Irham, Muhammad dan Novan Ardy Wiyani. 2013. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarya: Ar-Ruz Media.
Mudlofir, Ali. 2013. Pendidik Profesional: Konsep, Strategi, dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Suwarno, Wiji. 2009. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

No comments:

Post a Comment