Wednesday, June 8, 2016

Artikel Bimbingan Konseling "Melepaskan Beban-Bebannya"

Artikel Bimbingan Konseling "Melepaskan Beban-Bebannya"
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH 
HUBUNGI KAMI DI 081222940294

 Saat Amanda masih kecil ibu selalu memberikan berbagai masehat agar anaknya menjadi anak yang shaleh dan pintar juara sekolah,rasa keinginan yang besar dari si ibu membuat Amanda merasa risih,tidak nyaman dan terbebani .Padahal setiap ibu bertemu dengan amanda,ucapan itu tidak pernah berhenti,yaitu belajar.
    Setiap kali bertemu dengan anaknya ibunya berujar "amanda sudah belajar belum"pulang sekolah ditanya "ada PR nak",nanti setelah makan  siang sebelum kamu tidur belajar dulu.Baru pulang bermain bertemu ibunya "nanti kamu kerjakan tu PR mu,setelah solat magriib terus balajarnya.Wahasil setiap melihat dan bertemu dengan amanda yang selalu di tanyakan adalah sudah belajar atau suruh belajar dan sebagainya.
  Apabila keinginan dan kehendakan ibunya tidak mendapat respon dari amanda.Ibunya akan ngomel"kamu itu akan jadi apa"kalau kamu tidak belajar kamu akan menjadi orang bodoh,apa kamu nanti akan menjadi pembantu,jika tidak belajar dan tidak naik kelas.Terus akan menjadi pengmen jalanan yang tidak mempunyai pendidikan".
    Semua ucapan dan perkataan ibunya itu akan membuat rasa beban dalam pikiran amanda.Yang muncul dalam pikiranamanda adalah suatu perlawanan  dengan yang namanya belajar.
Sehingga tidak terasa dan secara spontan ia berujar kepada teman-teman ibunya'bahwa di otak ibu yang ada hanya belajar saja'.
      Dengan serangan motivasi yang berbenuk paksaan membuat anak menjadi tidak nyaman menerima dan mengerjakanya.Paksaan akan menjadi beban dan tekanan kepada anak.
 Bisa jadi kata-kata yang menjadi momok itu akan menjadikan trauma pada anak sehingga ia mencapai dewasa.
 Jika ada kata-kata belajar maka ia akan merasa kesal dn jenuh,apalagi melakuknnya.
 Serangan kata-kata dengan paksaan bukan hanya dengan belajar saja,bisa jadi dalm bentuk perkataan lain yang mempumyai  sifat tekanan dan kehendak orang tua kepada anaknya yang harus di ikutu dan di laksanakan.
Seperti memerintahkan shalat,menyuruh berkata baik dan sopan santun.Hal ini suatu keinginan baik,yang akan menjadi tidak baik,bila di sampaikan dalam bentuk paksaan yang terus menerus tanpa memberikan kesempatan pada anak untuk menyimak dan memikirkan kebaikan atas kehendak orang tua tersebut.
  Jika ini terjadi terus menerus pada diri anak maka akan mengalami depresi di masa anak-anak.
Mungkin tidak timbul pada masa anak,maka akan memasuki akil balig tidak muncul,maka yang terjadi pada saat anak memasuki masa dewasa.
  Yaitu dimana kesempatan untuk melawan dan membrontak terhadap tekanan dirinya ada,saat itulah anak akan memperlihatkan perlawanan yang tidak pernah di sangka dan di duga
   depresi ini terjadi karena beban-beban yang di terima tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari orang lain.
Yaitu kehendak dan keinginan anak tidak sesuai dengan terjdi pada dirinya yang menyebabkan dalam diri anak itu sendiri.

No comments:

Post a Comment