Artikel Bimbingan Konseling "Memberikan Teladan Dengan Contoh Pribadi"
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
Teladan dengan contoh pribadi merupakan suatu metode pendidikan yang sangat efektif dan tepat guna.Sebagai yang dilakukan oleh Rasulullah saw beliau dalam memberikan contoh pribadinya akan di sesuaikan dengan keadaan umatnya,tidak memberatkan dan tidak memaksa umatnya untuk melakukan apa yang beliau lakukukan.
Seperti yang diriwayatkan oleh Asy-Syaikhni dari Al-Qamah;Aku bertanya kepada Aisyah ra.(dimaksudkan untuk menambah ibadah)?aisyah menjawab,tidak,pekerjaan beliau adalah terus menerus (rutinitas).Apa yang di kerjakan Rasulullah saw juga dapat kalian kerjakan.
Seperti juga yang di ajarkan beliau untuk seseorang yang tidak memahami shalat,maka beliau mengatakan"Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat".
Dalam hal ini rasulullah jika shalat dihadapan orang banyak tidaklah seperti saat beliau shalat dalam kesendirian hingga kedua telapak kakinya bengkak.
Sehubungan dengan ini beliau bersabda dari Anas ra;"sesungguhnya ketika aku sedang melakukan shalat (menjadi iman) dan aku bermaksud untuk memanjangkan bacaanya.
tiba-tiba aku mendengar tangisan anak kecil.maka,segera aku memperpendek (bacaan) shalatku.Menjadi ma'mum yang tentunya terganggu oleh tangisan anaknya.
Disini di tegaskan bahwa beliau melakukan ibadh sesuai dengan kemampuan beliau dan melihat situasi kondisi yang di hadapinya serta melrang para sahabatnya untuk menirunya dalam batas di atas kemampuanya.
Disini di tegaskan bahwa beliau melakukan ibadah sesuai dengan kemampuan beliau dan melihat situasi yang di hadapinya serta melarang para sahabatnya untuk menirunya,dalam batas di atas kemampuannya.
Karena beliau kepribadian rasulullah dalam hal ahlak ibadah dan peragainya akan dapat di ikuti oleh ummatnya,dan tidak memberikan beban kepada ummatnya.
Oleh karena itu dalam memberikan keteladanan kepad anak-anak hendaknya perilaku dan perbuatan orang tua dapat di sesuaikan dengan kemampuan anak.
Karena anak akan meniru segala apa yang dilihat dan di dengar dari perilaku dan perkataan orang tua dan yang di sesuaikan dengan kemampuan penerimaan atau sesuai dengan perkembangan.
Peniruan dapatdilihat dari sisi yang saling memberikan pengaruh pada anak didik diantarannya:
Peniruan pada dasarnya terjadi secara langsung
Terjadinya peniruan tidak atas persetujuan kedua belah pihak sering kali orang yang di tiru tidak memahami dan tidak mengetahui seperti anak yang menirukan ucapan iklanyang ada di TV,secara langsuung anak menirukan sedangkan yang di tiru tidak memahami dan tidak tahu bahwa ia sedang ditiru oleh anak tersebut.
Peniruan ini terlihat dilakukan anak dengan tiba-tiba anak melakukan sesuatu yang biasa orang tua lakukan,dan peniruan tersebut tidak di harapkan,misalnya,duduk mengangkat kaki seperti ayahnya,berjalan dan bisa juga gaya perkataan serta lainya.
Peniruan Terjadi Memang Diharapkan Oleh Pihak Yang Ditiru
Peniruan memang sengaja diberikan oleh pihak yang ditiru untuk dapat yang dilakukan oleh orang yang di harapkan untuk meniru prilakunnya.
Bagaimana orang tua memberikan ucapan kata-kata yang baik kepada anaknya di harapkan anaknya dapat meniru ucapan tersebut,begitu juga pada perilakunya.
No comments:
Post a Comment