Wednesday, June 15, 2016

Psikologi Pendidikan dalam Meningkatkan Potensi Siswa Remaja Masakini

Psikologi Pendidikan dalam Meningkatkan Potensi Siswa Remaja  Masakini
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH 
HUBUNGI KAMI DI 081222940294

Pendidikan dinilai memiliki cakupan lebih luas yang meliputi semua usaha yang dilakukan manusia untuk lebih maju dan berkembang, baik dilakukan secara mandiri dan berkelompok dan diselenggarakan diberagam lokasi (di rumah, sekolah, masyarakat, tempat ibadah, lingkungan, atau kombinasi dari berbagai lokasi ini).Tujuan pendidikan adalah menjadikan individu lain (peserta didik) lebih baik. Kegiatan pendidikan (interaksi  pendidik dengan peserta didik) dapat terjadi di dalam maupun di luar sekolah.Pendidikan seperti diketahui adalah kegiatan yang melibatkan interaksi antara manusia dengan manusia maupun manusia dalam proses untuk mengubah perilaku peserta didik melalui materi pembelajaran serta sumber-sumber belajar lainnya. Dengan demikian, kegiatan belajar dan  pengajaran tak lepas dari aktivitas mental dan sosial. Hal ini memunculkan adanya kebutuhan kontribusi dari ilmu psikologi yang bisa menjadi bekal bagi pendidik agar dapat melaksanakan tugas pengajaran dan pendidikan dengan humanis dan baik.Sasaran dari penerapan psikologi pendidikan adalah pada bagaimana membentuk suasana belajar yang efektif.Santrock menyatakan bahwa terdapat dua kandungan utama yang dapat menjadi ukuran efektivitas proses pengajaran; keterampilan dan pengetahuan  profesional serta komitmen, motivasi, dan kepedulian dari pengajar (2010:6). Kata Kunci: Psikologi Pendidikan, Remaja Pendahuluan Mengawali artikel ini, terlebih dahulu perlu dipahami pengertian psikologi. Santrock (2010:2) menjelaskan psikologi sebagai suatu studi ilmiah mengenai proses  perilaku dan mental. Sedangkan menurut Nurihsan (2013) psikologi adalah ilmu  pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Kedua pengertian ini secara jelas mengkaitkan psikologi dengan perilaku. Psikologis berasal dari Bahasa Yunani, psyche yang berarti ”jiwa”, danlogos  yang berarti ilmu. Meski secara harafiah diartikan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan. Akan tetapi hal tersebut dinilai kurang tepat. Mengapa demikian? Karena dalam psikologi yang dikaji adalah manifestasi dari jiwa dalam bentuk perilaku individu ketika berhubungan dengan lingkungannya. Berdasarkan penjelasan inilah maka psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. PENDIDIKAN Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup.Seley (Erawati, 2012) membedakan pendidikan (education) dari persekolahan (schooling).Pendidikan dinilai memiliki cakupan lebih luas yang meliputi semua usaha yang dilakukan manusia untuk lebih maju dan berkembang, baik dilakukan secara mandiri dan berkelompok dan diselenggarakan diberagam lokasi (di rumah, sekolah, masyarakat, tempat ibadah, lingkungan, atau kombinasi dari berbagai lokasi ini). Dengan demikian  pendidikan adalah proses kontinyu yang dimulai sejak individu lahir dan akan berhenti ketika individu tersebut tuutp usia. Sedangkan pengertian sekolah jauh lebih sempit, karena mengacu pada proses edukatif yang terjadi pada periode tertentu di bawah bimbingan pengajar. Berdasar penjelasan di atas bisa dikatakan jika pendidikan merupakan tuntunan, arahan, dan pandangan yang secara sadar dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada individu atau kelompok lain. Tujuan dari bimbingan dan arahan tersebut adalah menjadikan individu lain (peserta didik) lebih baik. Kegiatan pendidikan (interaksi  pendidik dengan peserta didik) dapat terjadi di dalam maupun di luar sekolah. Sedangkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (Pasal 3, UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dipahami ilmu kependidikan yang didukung dengan keilmuan lain khususnya dari psikologi. Pendidikan seperti diketahui adalah kegiatan yang melibatkan interaksi antara manusia dengan manusia maupun manusia dalam proses untuk mengubah perilaku peserta didik melalui materi pembelajaran serta sumber-sumber belajar lainnya. Dengan demikian, kegiatan belajar dan  pengajaran tak lepas dari aktivitas mental dan sosial. Hal ini memunculkan adanya kebutuhan kontribusi dari ilmu psikologi yang bisa menjadi bekal bagi pendidik agar dapat melaksanakan tugas pengajaran dan pendidikan dengan humanis dan baik. Salah satu keilmuan yang diperlukan oleh pendidik adalah psikologi pendidikan 

No comments:

Post a Comment