Thursday, June 2, 2016

Macam- Macam Kasus pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini

Macam- Macam Kasus pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini

KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH 
HUBUNGI KAMI DI 081222940294

Kasus beberapa pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini, TK, KB, sebagai berikut:
1. MBS di TK atau PAUD/KB di Kab. Sikka belum bisa berjalan dengan baik dikarenakan kurangnya kesadaran OT akan pentingnya pendidikan bagi bagi anaknya. Berbagai usaha sudah dilakukan dengan komite sekolah tetapi hasilnya belum optimal. Usaha apa yang perlu dilakukan agar masyarakat memiliki respons positif terhadap pendidikan TK dan PAUD? Jawab: salah satunya dengan membuat pembelajaran yang menarik dan kreatif sehingga OT berminat untuk memasukkan anaknya ke PAUD. Lainnya yaitu dengan mensosialisasikan pada masyarakat dengan mempromosikan pada OT untuk mau mengikutkan anaknya pada 2 hari sekolah gratis (trial class). Ini diharapkan dapat merangsang kesadaran OT dan memberikan kesempatan OT agar terbuka wawasan berfikirnya sehingga dapat merasakan manfaat PAUD yang sangat menyenangkan bagi dunia anak.
2. Masyarakat dan Dinas kurang memberi perhatian pada pengembangan PAUD. Ini disebabkan karena keadaan sosial ekonomi masyarakat yang rendah (di Kab. Sikka). Jawab: tahun ini Dinas (di Kab. Sikka) mulai menerima dana rintisan untuk KB sebesar Rp. 20 juta dari Pusat. Pendanaan tidak selalu dari pusat, melainkan dapat dari Dinas Kabupaten dengan adanya otda.
3. PAUD selama ini belum ada acuan kurikulum seperti di TK. Seperti di Muaro Jambi menggunakan kurikulum TK yang direndahkan kemampuan dasarnya. Apakah tidak ada kurikulum untuk PAUD non-formal? Jawab: ada yaitu dalam bentuk Standar Perkembangan Anak usia lahir sampai dengan usia 6 tahun.
4. Terjadi pergesekan antara PAUD dan TK. Dalam satu kelurahan terdapat beberapa tempat PAUD dan TK dan disarankan agar pusat membuat kebijakan yang mengatur jarak lokasi PAUD dan TK dalam satu lokasi. Jawab: perijinan TK dan PAUD sudah ada aturannya, namun pendirian TK/PAUD tetap ditentukan oleh daerah setempat.
5. Apakah tenaga pendidikan di PAUD sifatnya memang sukarela? Selama ini PAUD tidak ada program pengajarannya dan apa harus ada program pengajarannya? Jawab: untuk PAUD terintegrasi dengan POSYANDU yang biasanya disebut POS PAUD yang memang berasal dari tenaga sukarela ibu rumah tangga yang aktif di PKK. PAUD memang dirintis dari usaha sukarela dahulu. Dengan berkembangnya Direktorat PAUD maka sekarang mulai bermunculan dana-dana blok grant untuk PAUD. Namun tidak sepenuhnya dinikmati langsung tetapi diserahkan secara bertahap.
6. Apakah administrasi penilaian dan pembelajaran PAUD seperti TK? Jawab: perbedaan PAUD dan TK terletak pada usia anak didik. Oleh karena itu, pembelajaran dan cara penilaiannya sama.
7. Bagaimana persyaratan penyelenggaraan PAUD? Jawab: persyaratannya mencakup: anak didik, tempat pembelajaran, tenaga pendidik/pengelola, program pembelajaran, surat permohonan ke dinas pendidikan.
8. Penilaian individu dengan berbagai alat penilaian seperti, observasi, catatan anekdot, unjuk kerja, hasil karya, dsb akan sangat merepotkan guru. Apakah boleh dengan hanya membuat penilaian SKH saja? Jawab: penilaian tidak cukup hanya dilakukan SKH tetapi perlu dirangkum dengan menggunakan berbagai alat penilaian.
9. Apakah dimungkinkan SD, TK, KB, dan TPA menjadi satu lembaga seperti di South Australia mengingat pada jenjang pendidikan tersebut pendekatan pembelajarannya adalah bermain sambil belajar? Jawab: dalam satu lembaga pendidikan bisa saja terdiri dari SD, TK, KB, dan TPA seperti di luar negri. Hal ini sangat bergantung pada kemampuan yayasannya.
10. Masyarakat sangat menyambut baik adanya PAUD di masyarakat, tetapi pelaksana lapangan sering terjadi silang pendapat antara keberadaan TK dan PAUD (KB) yang pada umumnya ditangani oleh PLS? Jawab: PAUD dapat dikatakan sebagai payungnya, meliputi: TK, KB, TPA, Pos PAUD. Semuanya memiliki porsi berbeda dimana acuannya adalah usia anak.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini, kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor
pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang
cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan
harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Dalam konteks pembaharuan pendidikan, ada tiga isu utama yang perlu
disoroti, yaitu : Pembaharuan Kurikulum, Peningkatan Kualitas Pembelajaran
dan Efektifitas Metode Pembelajaran.
Berdasarkan tiga isu utama tersebut, kami mencoba mengangkat satu isu
untuk diteliti yaitu Efektifitas Metode Pembelajaran . Efektifitas Metode atau Mode

No comments:

Post a Comment