Monday, June 13, 2016

Masalah - masalah Dalam Belajar

Masalah - masalah Dalam Belajar
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH 
HUBUNGI KAMI DI 081222940294


MASALAH MASALAH BELAJAR
            Tugas seorang guru adalah membelajarkan siswa. Hal ini bahwa bila guru bertindak mengajar ,maka siswa diharapkan berajar atau belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar disekolah ditemukan hal-hal berikut. Guru telah mengajar dengan baik. Ada siswa belajar giat. Ada siswa pura-pura belajar. Ada siswa belajar setengah hati. Bahkan ada siswa yang tidak belajar. Guru bingung menghadapi keadaan siswa. Guru tersebut berkonsultasi dengan konselor sekolah. Kedua petugas pendidikan tersebut menemukan adanya masalah-masalah yang dialami siswa. Ada masalah yang dapat dipecahkan oleh konselor sekolah. Ada juga masalah yang harus di konsultasikan dengan ahli psikolog. Guru menyadari bahwa dalam tugas pembelajaran ternyata ada masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh siswa. Bahkan guru memahami bahwa lingukngan siswa juga dapat menjadi sumber timbulnya masalah-masalah belajar.

            Guru profesional berusaha mendorong siswa agar belajar secara berhasil. Ia menemukan bahwa ada bermacam-macam hal yang menyebabkan siswa belajar. Ada siswa yang tidak belajar karena dimarahi oleh orang tua. Ada siswa enggan belajar karena pindah tempat tinggal. Ada siswa yang sukar memusatkan perhatian waktu guru mengajar topik tertentu. Ada juga siswa yang belajar dengan giat karena ia bercita-cita menjadi seorang ahli. Beracam-macam keadaan siswa tersebut menggabarkan bahwa pengethauan tentang masalah-masalah belajar merupakan hal yang sangat penting bagi guru dan calon guru.

A. Masalah – Masalah Intern Belajar

            Dalam interaksi belajar mengajar ditemukan bahwa proses belajar yang dilakukan
Oleh siswa merupakan kunci keberhasilan belajar. Proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenan dengan bahan belajar. Aktivitas mempelajari bahan belajar tersebut memakan waktu. Lama waktu mempelajari tergantung pada jenis dan sifat bahan. Lama waktu mempelajar juga tergantung pada kemampuan siswa. Jika bahan belajarnya sukar ,dan siswa krang mampu , maka dapat diduga bahwa proses belajar memakan waktu yang lama. Sebaliknya jika proses belajar mudah,maka proses belajar memakan waktu singkat. Aktivitas belajar tersebut juga dapat diketahui oleh guru dari perlakuan siswa terhadap bahan belajar.
           
Pada kegiatan belajar mengajar disekolah ditemukan dua subjek, yaitu siswa dan guru. Dalam kegiatan belajar, siswalah yang memegang peranan penting. Dalam proses belajar ditemukan tiap tahap penting, yaitu (1) Sebelum belajar. Hal ini yang berpengaruh pada belajar ,menurut Biggs & Telfer dan Winkel, adalah ciri khas pribadi, minat, kecakapan, pengalaman, dan keinginan belajar. (2) Proses belajar, yaitu semua kegiatan yang diaami dan dihayati oleh siswa sendiri . (3) Sesudah Belajar, merupakan tahap untuk hasil proses belajar. (4) Proses belajar, merupakan kegiatan mental mengolah pada bahan belajar atau pengalaman yang lain. (5) Proses belajar yang berhubungan dengan bahan belajar tersebut, dapat diamali oleh guru, dan umumnya dikenal sebagai aktivitas belajar siswa.
            Guru adalah pendidik yang membelajarkan siswa. Dalam usaha pembelajaran siswa, makan guru melakukan (6) Pengorganisasian belajar, (7) Penyajian bahan belajar dengan pendekatan pembelajaran tertentu dan (8) Melakukan evaluasi hasil belajar.
           
Proses belajar merupakan yang kompleks. Siswalah yang menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar siswa belajar menghadapi masalah-masalah secara inetrn. Jika siswa tidak dapat menghadapi masalahnya, maka ia tidak belajar dengan baik. Faktor Intern yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar sebagai berikut :

1. Sikap Terhadap Belajar

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu mengakibatkan trjadinya sikap menerima, menolak atau mengabaikan. Sikap menerima, menolak ataupun mengabaikan sesuatu kesempatan belajar urusan pribadi siswa. Oleh karena itu siswa mempertimbangkan masak-masak akibat sikap terhadap belajar.

2. Motivasi Belajar
           
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi dapat melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Agar siswa dapat memeliki motivasi belajar yang kuat pada tempatnya diciptakan suasana yang menggembirakan.

3. Konsentrasi Belajar
           
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perl menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar, dan memperhitungkan waktu belajar serta istirahat. Dalam pelajaran klasikal menurut Rooijakker, kekuatan perhataian selama 30menit  telah menurun. Ia menyarankan agar guru memberkan istirahat selingan selama beberapa menit.

4. Mengolah Bahan Belajar
           
Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa utnuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan .nilai kesusilaan, nilai agama, nilai kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Kemampuan menerima isi dan cara pemerolehan tersebut dapat dikembangkan dengan belajar berbagai mata pelajaran.

5. Menyimpan Perolehan Hasil Belajar
           
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek dan waktu yang lama. Kemampuan menyimpan waktu pendek berarti hasil belajar cepat dilupakan. Kemampuan menyimpan waktu lama berarti hasil belajar tetap dimiliki siswa. Pemilikan itu dalam waktu bertahun-tahun,bahkan sepanjang hayat. Biggs dan Telfer menjelaskan proses belajar diranah kogintif tentang hal pengolahan, penyimpanan, dan penggunaan kembali pesan

No comments:

Post a Comment