Pendidikan Kepribadian Seseorang
KAMI MENYEDIAKAN KUMPULAN PTBK DAN ADMINISTRASI BK MURAH
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan agama islam (PAI) adalah mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam kurikulum sekolah mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi (Hasbullah, 2008 : 150). Legalitas tersebut tercantum dalam undang-undang dan sistem pendidikan nasional no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yaitu terdapat pada bab II pasal 30 ayat 1, 2, dan 3, yang berbunyi : Pendidikan agama di selenggarakan oleh pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.[1]
Tujuan pendidikan pada sekolah menengah lebih mengedepankan aspek pembentukan kepribadian (personality) siswa. Hal ini disebabkan pada usia 12-15 tahun termasuk remaja awal, sehingga kondisi sosial, emosional, dan sifat keberagamannya belum stabil.
Pada masyarakat modern, terutama di kota-kota besar telah terjadi kemerosotan akhlak, yang apabila dilihat dari sudut moral, prilaku masayarakat ini telah menunjukkan adanya dekadensi moral. Hal ini tidak hanya dialami orang dewasa saja akan tetapi juga anak-anak remaja.
Banyak faktor yang menyebabkan dekadensi moral anak dan remaja. Salah satu faktor yang cukup dominan adalah kehancuran lembaga keluarga sebagai media pertama pembangun moral dan kepribadian anak. Banyak dari sebagian besar orang tua telah melupakan peran dan fungsinya dalam keluarga. Mereka terlalu disibukkan pada upaya pemenuhan perut semata, terlalu terfokus pada kepentingan sisi lahiriah ketimbang sisi batiniah. Mereka merasa bangga tatkala anggota keluarga (anak) telah terpenuhi segala kebutuhan jasmani, namun sempatkah mereka berpikir untuk memenuhi pula sisi rohani.
B. Rumusan masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, maka penulis mempunyai rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa definisi kepribadian?
2. Apa makna pendidikan kepribadian?
3. Bagaimana tujuan pendidikan kepribadian?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui definisi kepribadian.
2. Mengetahui makna pendidikan kepribadian.
3. Mengetahui tujuan pendidikan kepribadian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepribadian
Istilah kepribadian (personality) berasal dari kata latin persona yang artinya “topeng”. Pada bangsa Yunani kuno para aktor memakai topeng untuk menyembunyikan identitas mereka, dan memungkinkan mereka untuk mmerankan beberapa tokoh dalam drama. Teknik dramatik ini kemudian diambil oleh bangsa Roma, dan dari merekalah kita dapat istilah modern personality atau kepribadian.[2]
Terdapat banyak definisi istilah “kepribadian” kebanyakan diantaranya mengikuti defenisi Allport, karena merupakan salah satu yang paling luas cakupannya. Menurutnya kepribadian adalah susunan sistem-sistem psikofisik(kebiasaan , sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional dan perasaan) yang dinamai dalam diri suatu individu yang menentukan penyesuaian individu yang unik terhadap lingkungannya.[3]
Dari beberapa pendapat tentang definisi kepribadian, ternyata dapat dilihat adanya persamaan-persamaan atau persesuaian pendapat satu sama lain. Diantaranya ialah, bahwa kepribadian menunjukkan tingkah laku yang terintegrasi dan merupakan interaksi antara kesanggupan-kesanggupan bawaan yang ada pada individu dengan lingkungannya. Ia juga bersifat khas, mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari individu lain.[4]
Jadi kepribadian merupakan seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang stabil, yang menentukan keumuman dan perbedaan tingkah laku psikologik (berfikir, merasa dan gerakan) dari seseorang dalam waktu yang panjang dan tidak dapat dipahami secara sederhana sebagai hasil dari tekanan social dan tekanan biologic saat itu. Dan karakteristik itulah yang membedakan antara individu yang satu dengan lainnya (individual different).
No comments:
Post a Comment